Aku cukup hairan dengan permainan Tuhan
mendatangkan kamu di saat aku berasa begitu kosong
juga menghilangan kamu di saat aku berasa memerlukan
setelah aku selesa dengan sedikit rasa kebergantungan
aku jadi lagi bingung memikirkan bagaimana aku harus menjalani sisa-sisa hari mendatang tanpa berhenti dari sejenak pun memikirkanmu
terus bila aku sudah bisa melupakan
Tuhan sepertinya meletakkan aku di dalam putaran roda yang sama kembali
aku kini tertanya-tanya adakah ini sejenis lumrah kehidupan
ataupun adakah ini cuma suatu pertunjukan silap mata dan Tuhan mungkin tersalah perkadaran ketika cuba mengembalikan cintaku yang tersembunyi di dalam topi ahli magisnya?